batistuta?? Hmm.. Apa kabarnya dia ya? Sudah lama tidak smsan (wae..)
mari kita bercerita sedikit tentang dia..
Dia..
Sesosok pemain sepakbola yg santun..
Seorang pemimpin di lapangan..
Emm..
Tapi tulisan ini bukan tentang sepakbola ala batistuta..
Atau bagaimana dia bermain..
Mari..
Batistuta..
Dia bermain dengan setia untuk fiorentina..
Tak peduli klubnya bermain di kasta apa, dia tetap bertahan..
Padahal dia adalah seorang bintang.. Artis lapangan hijau..
Sampai akhirnya..
Dia dibuatkan patung..
Yg diletakkan di kota florence..
Ultras la viola begitu memujanya..
Begitu pula dia begitu mencintai fansnya..
Betapa indahnya kesetiaan ya..
Bertahun-tahun hubungan antara sang idola dengan fansnya berlangsung harmonis..
Sampai di satu titik, ada perang batin berkecamuk dalam diri sang bintang..
Ada 1 hal yg tak dia dapatkan atas kesetiaannya membela fiorentina..
Hal yg pastinya diidamkan oleh semua pesepakbola..
Yakni mengangkat trofi juara..
Tetap Setia atau menggapai cita-cita??
Mana yg akan dipilih?
Qta juga mungkin bingung..
Sampai akhirnya, sang bintang membuat keputusan..
Dia minta maaf kepada fansnya..
Dan akhirnya pindah klub..
Alasannya hanya 1,,
fiorentina tidak serius untuk mengejar gelar juara..
Yg notabene adalah cita-citanya dan tentu saja cita-cita klub juga..
Akhirnya..
Dia pindah ke ibukota italia..
AS ROMA..
Sebuah klub yg serius mengejar trofi juara..
Di klub barunya,, dia diterima dengan hangat..
Disambut dengan antusias..
Di lapangan,,
semua pemain bermain untuk dia..
Semua aliran bola berujung di kaki dia..
Walhasil di musim itu juga..
Mereka (batistuta & as roma) menggapai cita-citanya..
Mengangkat trofi juara liga..
Kondisi kontras justru terjadi di kota florence..
Fans fiorentina mengamuk..
Patung batistuta dihancurkan..
Spanduk kekecewaan bertebaran..
Batistuta sedih..
Tapi mungkin ini sudah resiko..
Untuk menggapai cita-cita harus berkorban..
Dan akan ada yg dikorbankan..
Story end..
Pada intinya.. Semua keputusan selalu ada resiko.. Dengan keputusan yg kita buat,, memang tidak akan bisa menyenangkan semua pihak.. Akan ada yg tersakiti.. Dan akan ada yg dikorbankan..
Jadi jika keputusan sudah dibuat, jangan pernah menyesal.. Karena akan ada harga yg terbayar..
Yg masih jd pertanyaan,,
pilih kesetiaan atau mengejar cita-cita ya?
Tulisan di penghujung senja
-18:10.210911-
Rabu, 21 September 2011
Jumat, 31 Desember 2010
Piramida abraham maslow
Pernah dengar teori piramida kebutuhan ala Abraham Maslow?
Mungkin ada yg sudah sangat terpatri di kepala..
Jikalau saya, terus terang hanya mengetahui sepintas saja.. Hehe
Yang saya tau, teorinya seperti ini, dan urutan nya memang seperti ini:
1. Kebutuhan fisik.
2. Kebutuhan rasa aman.
3. Kebutuhan mencintai & dicintai, memiliki & dimiliki.
4. Kebutuhan harga diri.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.
(urutan berdasar pada apa yg perlu dipenuhi terlebih dahulu)
kemudian..
Beberapa bulan ke belakang,, saya menyimak sebuah acara televisi di tvone (saya kurang tau pasti nama acaranya).. Yg menyebutkan satu hal.. Dan hal ini banyak orang yg belum tau, tapi hal penting..
Narasumbernya berbicara satu kalimat,
"tahukah anda? Bahwa sebelum Abraham Maslow menghembuskan nafas terakhir, dia mengatakan bahwa teori piramida kebutuhan nya tersusun TERBALIK!"
wew..
Saya sedikit kaget.. Dan sedikit kurang percaya juga.. Dan saya baru tau itu terbalik..
Benarkah??
Tapi..
Setelah dipikir-pikir lagi.. Ternyata ada benarnya..
Saya menyoroti tentang bagian aktualisasi nya..
Melihat kondisi sekarang, begitu ramai nya orang-orang menggunakan situs jejaring sosial (contohnya facebook.. Karena twitter saya ga terlalu mengerti heu).. Dimana di dalam nya ada untuk membuat status, notes, upload foto, mengikuti kuis, etc..
Kita bisa berbagi isi pikiran dengan dituangkan dalam bentuk status.. Berbagi pengalaman dengan dituangkan dalam bentuk upload foto.. Kemudian berbagi sebuah pemikiran mendalam atau bahkan curahan hati dalam bentuk notes..
Kita bisa mengeksplorasi sebebas-bebasnya isi pikiran kita, pengalaman kita.. Atau bahkan untuk memberitahukan orang-orang, bahwa kita sedang berada dimana atau sedang melakukan apa..
Sampai ada selentingan, "facebook aing, kumaha aing!"..
Dan kamu tau? Semua hal yg dilakukan di situs jejaring sosial, itu salah satu bentuk perwujudan aktualisasi..
Dan keterbalikan teori itu memang cukup beralasan..
Jika demikian, marilah kita menghargai semua bentuk aktualisasi dari teman-teman kita.. Berikan respon positif.. Dan.. Ingatkan jika salah (dengan cara yg terbaik tentunya)..
Mungkin ada yg sudah sangat terpatri di kepala..
Jikalau saya, terus terang hanya mengetahui sepintas saja.. Hehe
Yang saya tau, teorinya seperti ini, dan urutan nya memang seperti ini:
1. Kebutuhan fisik.
2. Kebutuhan rasa aman.
3. Kebutuhan mencintai & dicintai, memiliki & dimiliki.
4. Kebutuhan harga diri.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.
(urutan berdasar pada apa yg perlu dipenuhi terlebih dahulu)
kemudian..
Beberapa bulan ke belakang,, saya menyimak sebuah acara televisi di tvone (saya kurang tau pasti nama acaranya).. Yg menyebutkan satu hal.. Dan hal ini banyak orang yg belum tau, tapi hal penting..
Narasumbernya berbicara satu kalimat,
"tahukah anda? Bahwa sebelum Abraham Maslow menghembuskan nafas terakhir, dia mengatakan bahwa teori piramida kebutuhan nya tersusun TERBALIK!"
wew..
Saya sedikit kaget.. Dan sedikit kurang percaya juga.. Dan saya baru tau itu terbalik..
Benarkah??
Tapi..
Setelah dipikir-pikir lagi.. Ternyata ada benarnya..
Saya menyoroti tentang bagian aktualisasi nya..
Melihat kondisi sekarang, begitu ramai nya orang-orang menggunakan situs jejaring sosial (contohnya facebook.. Karena twitter saya ga terlalu mengerti heu).. Dimana di dalam nya ada untuk membuat status, notes, upload foto, mengikuti kuis, etc..
Kita bisa berbagi isi pikiran dengan dituangkan dalam bentuk status.. Berbagi pengalaman dengan dituangkan dalam bentuk upload foto.. Kemudian berbagi sebuah pemikiran mendalam atau bahkan curahan hati dalam bentuk notes..
Kita bisa mengeksplorasi sebebas-bebasnya isi pikiran kita, pengalaman kita.. Atau bahkan untuk memberitahukan orang-orang, bahwa kita sedang berada dimana atau sedang melakukan apa..
Sampai ada selentingan, "facebook aing, kumaha aing!"..
Dan kamu tau? Semua hal yg dilakukan di situs jejaring sosial, itu salah satu bentuk perwujudan aktualisasi..
Dan keterbalikan teori itu memang cukup beralasan..
Jika demikian, marilah kita menghargai semua bentuk aktualisasi dari teman-teman kita.. Berikan respon positif.. Dan.. Ingatkan jika salah (dengan cara yg terbaik tentunya)..
Euforia taun baru..
Pulang kerja jam 00:30.. Tepat di hari baru tanggal 1 januari 2011.. Angka yg cantik bukan?
Saat itu orang-orang sedang atau sudah melewati detik-detik perayaan tahun baru yg dilangsungkan di beberapa titik di Bandung..
Aku sudah menduga bahwa jalanan pasti ramai.. Dan tidak salah kalau sedikit macet..
Tapi bukan itu masalahnya..
Masalahnya mengenai perilaku orang-orang yg merayakan nya..
Tahun baru selalu identik dengan resolusi.. Dengan pengharapan.. Dengan cita-cita..
Dan semua itu tentu saja mengarah ke hal yg lebih baik..
Tentu saja ini hal yg positif dari adanya tahun baru..
Akan tetapi..
Yg terjadi di jalanan,, wew.. Semua orang tampak liar.. Tampak vandal.. Semua orang bergelut dengan kepentingan masing-masing..
Mereka menjalankan kendaraan dengan ugal-ugalan.. Seolah penguasa jalanan..
Lampu merah dibaca hijau.. Seolah buta warna..
Dan apa yg terjadi? Kemacetan yg 'bodoh' yg terjadi di hampir setiap perempatan..
Yg jadi pertanyaan.. Apakah hal-hal tadi mengarah ke hal yg lebih baik??
Tentu saja tidak..
Ini mungkin memang baru pertama.. Bahkan menit-menit pertama di tahun 2011..
Dan saya pun percaya, bahwa awal yg baik tidak selalu menghasilkan hasil yg baik juga..
Tapi apakah dengan itu kita boleh mengawali sesuatu dengan buruk??
Tentu saja tidak kawan..
Awal itu akan menentukan kondisi ke depan nya.. Meskipun tidak akan menentukan hasil akhir.. Jika awalnya positif, mudah-mudahan jadi pertanda ke arah yg lebih baik..
-hanya bercerita pengalaman di penghujung tahun-
Saat itu orang-orang sedang atau sudah melewati detik-detik perayaan tahun baru yg dilangsungkan di beberapa titik di Bandung..
Aku sudah menduga bahwa jalanan pasti ramai.. Dan tidak salah kalau sedikit macet..
Tapi bukan itu masalahnya..
Masalahnya mengenai perilaku orang-orang yg merayakan nya..
Tahun baru selalu identik dengan resolusi.. Dengan pengharapan.. Dengan cita-cita..
Dan semua itu tentu saja mengarah ke hal yg lebih baik..
Tentu saja ini hal yg positif dari adanya tahun baru..
Akan tetapi..
Yg terjadi di jalanan,, wew.. Semua orang tampak liar.. Tampak vandal.. Semua orang bergelut dengan kepentingan masing-masing..
Mereka menjalankan kendaraan dengan ugal-ugalan.. Seolah penguasa jalanan..
Lampu merah dibaca hijau.. Seolah buta warna..
Dan apa yg terjadi? Kemacetan yg 'bodoh' yg terjadi di hampir setiap perempatan..
Yg jadi pertanyaan.. Apakah hal-hal tadi mengarah ke hal yg lebih baik??
Tentu saja tidak..
Ini mungkin memang baru pertama.. Bahkan menit-menit pertama di tahun 2011..
Dan saya pun percaya, bahwa awal yg baik tidak selalu menghasilkan hasil yg baik juga..
Tapi apakah dengan itu kita boleh mengawali sesuatu dengan buruk??
Tentu saja tidak kawan..
Awal itu akan menentukan kondisi ke depan nya.. Meskipun tidak akan menentukan hasil akhir.. Jika awalnya positif, mudah-mudahan jadi pertanda ke arah yg lebih baik..
-hanya bercerita pengalaman di penghujung tahun-
Kado akhir tahun
Hari ini.. Jumat.. 31 desember 2010 18:18:46 Di penghujung taun 2010..
Ada kado 'manis' yg aku dapatkan.. Kado yg cukup mengejutkan.. Meskipun aku sudah tau akan seperti ini..
Tapi aku ga nyangka za bisa secepat ini..
Tapi, ya sudahlah,, mungkin memang lebih baik begini.. Agar aku segera bisa beranjak.. Beranjak dari satu titik yg sempat membuatku tersenyum bahagia.. Juga menangis lirih..
Ada kado 'manis' yg aku dapatkan.. Kado yg cukup mengejutkan.. Meskipun aku sudah tau akan seperti ini..
Tapi aku ga nyangka za bisa secepat ini..
Tapi, ya sudahlah,, mungkin memang lebih baik begini.. Agar aku segera bisa beranjak.. Beranjak dari satu titik yg sempat membuatku tersenyum bahagia.. Juga menangis lirih..
Selasa, 28 Desember 2010
Untitled
-07122010-
Usai nonton indonesia lawan thailand truz dengerin radio.. Satu kegiatan yg udah lama kutanggalkan dari kebiasaan..
Langsung ku tune di my fave station 87,7 FM..
Ternyata sedang ada sebuah acara talkshow yg cukup menarik.. Yap.. Tema nya tentang korupsi.. Hmm.. Lumayan berat.. Tapi bukan itu sebenarnya yg kusoroti..
Ada 1 kalimat dari announcer nya, yg cukup menarik untuk dipikirkan..
"jangan mengganggap sesuatu itu sebuah SANKSI, Tapi anggaplah itu KONSEKUENSI.."
bedanya apa ya??
Setelah dipikir, mungkin kata sanksi kesan nya lebih negatif atau lebih kaku daripada kata konsekuensi..
Jadi mari kita gunakan kata konsekuensi mulai sekarang..
Sedikit pandangan za, KONSEKUENSI itu merupakan buah dari perbuatan.. Buah dari apa yg kita telah lakukan.. Baik itu yg diketahui atau tidak oleh orang lain,,
namun terkadang seringkali kita lupa, bahwa apa yg kita terima itu adalah buah dari perbuatan kita.. Ya.. KONSEKUENSI.. Seringkali kita 'cuci tangan', 'lempar batu sembunyi tangan', dan menyalahkan orang lain atas apa yg kita hadapi.. Perbuatan yg kurang bijak sebenernya.. (Soalnya, menurut orang2, saat satu jari kita menunjuk orang lain, tiga jari yg lain itu mengarah ke diri kita sendiri.. Yg artinya, saat kita menyalahkan orang lain sekali, berarti kita sudah melakukan kesalahan tiga kali..)
jika kita menyalahkan orang lain, itu artinya kita lupa dari kata KONSEKUENSI..
Padahal, semua perbuatan pasti ada kata itu.. Tidak bisa tidak..
Jikalau seperti itu, jawaban semua masalah yg menimpa kita itu pada dasarnya ada di dalam diri ini.. Tak perlu mencari jawab dari orang lain.. Pada intinya, merenung adalah salah satu alternatif.. Salah satu hal yg bisa dilakukan.. Untuk lebih bisa melihat ke dalam diri.. Sampai kita menemukan jawaban tentang semua masalah yg terjadi..
Selain itu, ada juga saudara dekat dari kata konsekuensi, yaitu KONSEKUEN.. Ya.. Itu artinya, antara apa yg kita ucapkan, harus sejalan dengan apa yg kita lakukan.. Adalah omong kosong saat kita berbicara atau mengikrarkan sesuatu, tapi ternyata hal tersebut tidak sesuai dengan perbuatan kita.. Padahal, perbuatan itu 'berbicara' lebih banyak dari hanya sekedar kata-kata.. Jika tidak sesuai, itu berarti tidak konsekuen.. Padahal, konsekuen itu sangat berhubungan erat dengan yg namanya kepercayaan.. Dan kepercayaan itu sangat mahal harganya seperti intan atau berlian.. Cacat sedikit saja, berlian akan 'jatuh' harganya..
Pertanyaan nya, apakah menjadi dipercaya itu penting??
Jika ternyata penting, selalu sadarlah akan konsekuensi dan bertindaklah konsekuen..
Sadar konsekuensi + konsekuen = dipercaya (iya gitu?? Ga yakin gini hehe) hanya pandangan saja..
Di akhir pembahasan, sang announcer nya memberikan satu kalimat, yg tak ku tau persisnya seperti apa.. Tapi maksudnya kaya gini, "ada hal yg bisa kita lakukan, tapi tak harus dilakukan.."
Usai nonton indonesia lawan thailand truz dengerin radio.. Satu kegiatan yg udah lama kutanggalkan dari kebiasaan..
Langsung ku tune di my fave station 87,7 FM..
Ternyata sedang ada sebuah acara talkshow yg cukup menarik.. Yap.. Tema nya tentang korupsi.. Hmm.. Lumayan berat.. Tapi bukan itu sebenarnya yg kusoroti..
Ada 1 kalimat dari announcer nya, yg cukup menarik untuk dipikirkan..
"jangan mengganggap sesuatu itu sebuah SANKSI, Tapi anggaplah itu KONSEKUENSI.."
bedanya apa ya??
Setelah dipikir, mungkin kata sanksi kesan nya lebih negatif atau lebih kaku daripada kata konsekuensi..
Jadi mari kita gunakan kata konsekuensi mulai sekarang..
Sedikit pandangan za, KONSEKUENSI itu merupakan buah dari perbuatan.. Buah dari apa yg kita telah lakukan.. Baik itu yg diketahui atau tidak oleh orang lain,,
namun terkadang seringkali kita lupa, bahwa apa yg kita terima itu adalah buah dari perbuatan kita.. Ya.. KONSEKUENSI.. Seringkali kita 'cuci tangan', 'lempar batu sembunyi tangan', dan menyalahkan orang lain atas apa yg kita hadapi.. Perbuatan yg kurang bijak sebenernya.. (Soalnya, menurut orang2, saat satu jari kita menunjuk orang lain, tiga jari yg lain itu mengarah ke diri kita sendiri.. Yg artinya, saat kita menyalahkan orang lain sekali, berarti kita sudah melakukan kesalahan tiga kali..)
jika kita menyalahkan orang lain, itu artinya kita lupa dari kata KONSEKUENSI..
Padahal, semua perbuatan pasti ada kata itu.. Tidak bisa tidak..
Jikalau seperti itu, jawaban semua masalah yg menimpa kita itu pada dasarnya ada di dalam diri ini.. Tak perlu mencari jawab dari orang lain.. Pada intinya, merenung adalah salah satu alternatif.. Salah satu hal yg bisa dilakukan.. Untuk lebih bisa melihat ke dalam diri.. Sampai kita menemukan jawaban tentang semua masalah yg terjadi..
Selain itu, ada juga saudara dekat dari kata konsekuensi, yaitu KONSEKUEN.. Ya.. Itu artinya, antara apa yg kita ucapkan, harus sejalan dengan apa yg kita lakukan.. Adalah omong kosong saat kita berbicara atau mengikrarkan sesuatu, tapi ternyata hal tersebut tidak sesuai dengan perbuatan kita.. Padahal, perbuatan itu 'berbicara' lebih banyak dari hanya sekedar kata-kata.. Jika tidak sesuai, itu berarti tidak konsekuen.. Padahal, konsekuen itu sangat berhubungan erat dengan yg namanya kepercayaan.. Dan kepercayaan itu sangat mahal harganya seperti intan atau berlian.. Cacat sedikit saja, berlian akan 'jatuh' harganya..
Pertanyaan nya, apakah menjadi dipercaya itu penting??
Jika ternyata penting, selalu sadarlah akan konsekuensi dan bertindaklah konsekuen..
Sadar konsekuensi + konsekuen = dipercaya (iya gitu?? Ga yakin gini hehe) hanya pandangan saja..
Di akhir pembahasan, sang announcer nya memberikan satu kalimat, yg tak ku tau persisnya seperti apa.. Tapi maksudnya kaya gini, "ada hal yg bisa kita lakukan, tapi tak harus dilakukan.."
Kamis, 20 November 2008
lotek jepang
LOTEK JEPANG
Abah jalan-jalan jeung urut kabogoh ka Ginza Jepang. Geus jam 2 beurang can dahar wae, atuh puguh lapar pisan.
“Mah lapar henteu?”, ceuk Abah
“Ih puguh atuh, ieu beuteung mani kukurubukan kieu”
“Wah lamun aya restoran Padang mah ngeunah meureun”
“Enya nya, biasana gancang, teu perlu mesen heula”
“Tuh aya restoran nu palayana make robot!”
“Enya nya, make robot mah sigana gancang disuguhkeunana”
Kacaritakeun, sup weh ka restoran robot eta.
Gek diuk pahareup-hareup jeung urut kabogoh Abah.
Enya wae palayana teh robot.
Robot datang ngadeukeutan, pek ngomong :
“What is your nationality?”, robot nanya.
“Indonesia” ceuk Abah.
“Selamat datang”, ceuk robot make bahasa Indonesia.
“Apa bahasa suku Anda?”, robot nanya deui.
“Sunda”, ceuk Abah.
“Wilujeng sumping. Bade pesen naon?” ceuk robot make basa Sunda.
“Aya lotek?”, ceuk urut kabogoh nanya ka robot.
“Aya”
“Pesen dua porsi”
“Porsi ageung atanapi alit?”
“Porsi ageung”
“Sabaraha cengekna?”
“Nu hiji dua, nu hiji sapuluh”
“Nganggo kangkung?”
“Enya”
“Nganggo waluh?”
“Enya”
“Nganggo engkol?”
“Enya”
“Bade engkol ti China atanapi asli Jepang?”
“Nu mana wae lah”, Abah mimiti rada ambek.
“Kacangna bade direndos atanapi di blender?”
“Kumaha sia !”
“Kacangna setengah mateng atanapi mateng?”
“Goreng sing garing!”
“Nganggo goreng bawang henteu?”
“Make, kehed!” Abah sesengor tarik pisan.
“Dibungkus daun cau atanapi dipiringan?”
“Dipiringan !”
“Lisahna margarine atanapi lisah kalapa?”
“Jalantah kuya !” bari ambek da geus aya sapuluh menitna.
Robot cicing, lampuna buburinyaian, sigana mah keur proses.
Kira-kira tilu menitan kakara robot teh ngomong deui :
“Hatur nuhun. Pesenan katampi. Mung teu tiasa dicumponan”
“Naha? Geus lila-lila tanya-jawab teu bisa dilaksanakeun?”
“Kumargi teu acan aya jalantahna”
“Bisa gelo aing ! Yu Mah indit, teu jadi dahar didieu ah !”
kuring gura-giru indit bari kukulutus
Abah jalan-jalan jeung urut kabogoh ka Ginza Jepang. Geus jam 2 beurang can dahar wae, atuh puguh lapar pisan.
“Mah lapar henteu?”, ceuk Abah
“Ih puguh atuh, ieu beuteung mani kukurubukan kieu”
“Wah lamun aya restoran Padang mah ngeunah meureun”
“Enya nya, biasana gancang, teu perlu mesen heula”
“Tuh aya restoran nu palayana make robot!”
“Enya nya, make robot mah sigana gancang disuguhkeunana”
Kacaritakeun, sup weh ka restoran robot eta.
Gek diuk pahareup-hareup jeung urut kabogoh Abah.
Enya wae palayana teh robot.
Robot datang ngadeukeutan, pek ngomong :
“What is your nationality?”, robot nanya.
“Indonesia” ceuk Abah.
“Selamat datang”, ceuk robot make bahasa Indonesia.
“Apa bahasa suku Anda?”, robot nanya deui.
“Sunda”, ceuk Abah.
“Wilujeng sumping. Bade pesen naon?” ceuk robot make basa Sunda.
“Aya lotek?”, ceuk urut kabogoh nanya ka robot.
“Aya”
“Pesen dua porsi”
“Porsi ageung atanapi alit?”
“Porsi ageung”
“Sabaraha cengekna?”
“Nu hiji dua, nu hiji sapuluh”
“Nganggo kangkung?”
“Enya”
“Nganggo waluh?”
“Enya”
“Nganggo engkol?”
“Enya”
“Bade engkol ti China atanapi asli Jepang?”
“Nu mana wae lah”, Abah mimiti rada ambek.
“Kacangna bade direndos atanapi di blender?”
“Kumaha sia !”
“Kacangna setengah mateng atanapi mateng?”
“Goreng sing garing!”
“Nganggo goreng bawang henteu?”
“Make, kehed!” Abah sesengor tarik pisan.
“Dibungkus daun cau atanapi dipiringan?”
“Dipiringan !”
“Lisahna margarine atanapi lisah kalapa?”
“Jalantah kuya !” bari ambek da geus aya sapuluh menitna.
Robot cicing, lampuna buburinyaian, sigana mah keur proses.
Kira-kira tilu menitan kakara robot teh ngomong deui :
“Hatur nuhun. Pesenan katampi. Mung teu tiasa dicumponan”
“Naha? Geus lila-lila tanya-jawab teu bisa dilaksanakeun?”
“Kumargi teu acan aya jalantahna”
“Bisa gelo aing ! Yu Mah indit, teu jadi dahar didieu ah !”
kuring gura-giru indit bari kukulutus
harley
Mang Dodo keur nyupiran mobilna...... tuluy ujug ujug aya motor Harley nyiap ..... gorowok teh anu numpak eta Harley nanya ; " Kang.... Kang.... geus pernah tumpak Harley acan....????
Mang Dodo asa ka hina..... jero hatena : Karek ge boga Harley mani sombong kitu.............. Tibatan ngajawab, mang Dodo kalah nga gas mobilna.............
eh, si Harley teh sarua nga gas......... malah beuki tarik ngagorowok: Kang.......... geus pernah numpak Harley, acan................???
"Sikehed'” ........ jero hate mang Dodo, "ieu jelema beuki kurang ajar mapanas uing......"
Akhirna kusabab teu di jawab.... eta Harley teh nga gas we miheulaan mobil Mang Dodo..... teu sabaraha lila pas deukeut parapatan.... Mang Dodo ningali jelema keur ting rariung...... singhoreng aya motor Harley nabrak tiang listrik......
ari ditilik tilik teh bet anu tadi ngagorowok tea keur ngagoler bari nahan nyeri. Mang Dodo turun tina mobil.......... keuheul keneh kana kalakuan eta jelema.... barang ningali aya Mang Dodo, nya anu cilaka teh ngomong; "Kang..... tadi abdi gogorowokan teh ..... bisi akang geus pernah tumpak Harley......... rek nanya keun ari Harley lebah mana rem na............."
Mang Dodo asa ka hina..... jero hatena : Karek ge boga Harley mani sombong kitu.............. Tibatan ngajawab, mang Dodo kalah nga gas mobilna.............
eh, si Harley teh sarua nga gas......... malah beuki tarik ngagorowok: Kang.......... geus pernah numpak Harley, acan................???
"Sikehed'” ........ jero hate mang Dodo, "ieu jelema beuki kurang ajar mapanas uing......"
Akhirna kusabab teu di jawab.... eta Harley teh nga gas we miheulaan mobil Mang Dodo..... teu sabaraha lila pas deukeut parapatan.... Mang Dodo ningali jelema keur ting rariung...... singhoreng aya motor Harley nabrak tiang listrik......
ari ditilik tilik teh bet anu tadi ngagorowok tea keur ngagoler bari nahan nyeri. Mang Dodo turun tina mobil.......... keuheul keneh kana kalakuan eta jelema.... barang ningali aya Mang Dodo, nya anu cilaka teh ngomong; "Kang..... tadi abdi gogorowokan teh ..... bisi akang geus pernah tumpak Harley......... rek nanya keun ari Harley lebah mana rem na............."
Langganan:
Postingan (Atom)