-07122010-
Usai nonton indonesia lawan thailand truz dengerin radio.. Satu kegiatan yg udah lama kutanggalkan dari kebiasaan..
Langsung ku tune di my fave station 87,7 FM..
Ternyata sedang ada sebuah acara talkshow yg cukup menarik.. Yap.. Tema nya tentang korupsi.. Hmm.. Lumayan berat.. Tapi bukan itu sebenarnya yg kusoroti..
Ada 1 kalimat dari announcer nya, yg cukup menarik untuk dipikirkan..
"jangan mengganggap sesuatu itu sebuah SANKSI, Tapi anggaplah itu KONSEKUENSI.."
bedanya apa ya??
Setelah dipikir, mungkin kata sanksi kesan nya lebih negatif atau lebih kaku daripada kata konsekuensi..
Jadi mari kita gunakan kata konsekuensi mulai sekarang..
Sedikit pandangan za, KONSEKUENSI itu merupakan buah dari perbuatan.. Buah dari apa yg kita telah lakukan.. Baik itu yg diketahui atau tidak oleh orang lain,,
namun terkadang seringkali kita lupa, bahwa apa yg kita terima itu adalah buah dari perbuatan kita.. Ya.. KONSEKUENSI.. Seringkali kita 'cuci tangan', 'lempar batu sembunyi tangan', dan menyalahkan orang lain atas apa yg kita hadapi.. Perbuatan yg kurang bijak sebenernya.. (Soalnya, menurut orang2, saat satu jari kita menunjuk orang lain, tiga jari yg lain itu mengarah ke diri kita sendiri.. Yg artinya, saat kita menyalahkan orang lain sekali, berarti kita sudah melakukan kesalahan tiga kali..)
jika kita menyalahkan orang lain, itu artinya kita lupa dari kata KONSEKUENSI..
Padahal, semua perbuatan pasti ada kata itu.. Tidak bisa tidak..
Jikalau seperti itu, jawaban semua masalah yg menimpa kita itu pada dasarnya ada di dalam diri ini.. Tak perlu mencari jawab dari orang lain.. Pada intinya, merenung adalah salah satu alternatif.. Salah satu hal yg bisa dilakukan.. Untuk lebih bisa melihat ke dalam diri.. Sampai kita menemukan jawaban tentang semua masalah yg terjadi..
Selain itu, ada juga saudara dekat dari kata konsekuensi, yaitu KONSEKUEN.. Ya.. Itu artinya, antara apa yg kita ucapkan, harus sejalan dengan apa yg kita lakukan.. Adalah omong kosong saat kita berbicara atau mengikrarkan sesuatu, tapi ternyata hal tersebut tidak sesuai dengan perbuatan kita.. Padahal, perbuatan itu 'berbicara' lebih banyak dari hanya sekedar kata-kata.. Jika tidak sesuai, itu berarti tidak konsekuen.. Padahal, konsekuen itu sangat berhubungan erat dengan yg namanya kepercayaan.. Dan kepercayaan itu sangat mahal harganya seperti intan atau berlian.. Cacat sedikit saja, berlian akan 'jatuh' harganya..
Pertanyaan nya, apakah menjadi dipercaya itu penting??
Jika ternyata penting, selalu sadarlah akan konsekuensi dan bertindaklah konsekuen..
Sadar konsekuensi + konsekuen = dipercaya (iya gitu?? Ga yakin gini hehe) hanya pandangan saja..
Di akhir pembahasan, sang announcer nya memberikan satu kalimat, yg tak ku tau persisnya seperti apa.. Tapi maksudnya kaya gini, "ada hal yg bisa kita lakukan, tapi tak harus dilakukan.."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar